Malang, salah satu kota di Jawa Timur, merupakan kota peristirahatan yang berudara sejuk dan banyak memiliki bangunan berarsitektur kolonial, peninggalan pemerintahan Belanda. Kota ini juga kaya dengan tempat-tempat budaya yang bernilai tinggi. Hal ini terlihat dengan banyaknya candi yang tersebar di berbagai kawasan Malang, diantaranya Candi Singosari, Candi Sumberawan, Candi Jago dan Candi Kidal.
Daya tarik Malang tidak hanya itu saja, Malang juga mempunyal Kabupaten Batu yang merupakan salah satu kawasan pegunungan dengan udaranya yang sejuk dan segar serta pemandangan yang indah. Kondisi tersebut membuat kota Malang dan sekitarnya mempunyai daya tarik terhadap para wisatawan.
Selain itu, Malang juga memiliki beberapa pantai yang indah diantaranya pantai Sendangbiru dan pantai Balekambang yang semuanya dapat dengan mudah dicapai oleh kendaraan umum.
Kali ini majalah Griya Asri (MGA) mencoba menyusuri kedua pantai tersebut dan menikmati keindahannya. Pantai pertama yang dituju adalah pantai Sendangbiru, lalu berikutnya menuju ke pantai Balekambang.
Pagi hari sekitar pukul 07.00, sebuah mobil sewaan sudah siap di pelataran parkir di sebuah hotel berbintang di kawasan Batu tempat MGA menginap. Mobil bermerek Avanza ini meluncur dari kawasan Batu menuju pantai Sendangbiru di kawasan Malang Selatan. Pantai Sendangbiru terkenal dengan keindahannya dan merupakan sebuah desa nelayan.
Sesampainya di pantai Sendangbiru MGA dapat merasakan keramahtamahan penduduk desa nelayan tersebut. Selain obyek alamnya yang mempesona, aktivitas di pelabuhan ikan di pantai Sendangbiru merupakan daya tarik tersendirl bagi para wisatawan.
Pantai ini terletak di Desa Tambak Reji, Kecamatan Sumbermanjing Wetan sekitar 69 km dari kota Malang. Perjalanan menuju pantai ini ditempuh selama dua jam melalui jalan aspal berkelok-kelok, naik turun dengan tebing-tebing di sisi jalan.
Selain menikmati pantai Sendangbiru, kita juga bisa bermain ke pulau Sempu yang dipisahkan oleh selat kecil dan berjaraknya sekitar 100 meter dari pantai Sendangbiru. Pulau ini luasnya kurang lebih 877 hektare yang telah ditetapkan sebagai daerah cagar alam sejak tahun 1928.
Di kawasan cagar alam ini terdapat sebuah danau yang dikelilingi hutan. Danau yang bernama Segara Anakan ini merupakan danau air asin dengan luas area lebih kurang 4 hektare. Danau tersebut merupakan bagian dari laut yang menjorok ke darat melalui sebuah terowongan pada batu karang yang memisahkan danau tersebut dari Samudra Indonesia. Pada saat air pasang terowongan tersebut tidak kelihatan sehingga tampak sebagai sebuah danau.
Keindahan lain dari Pulau Sempu ini adalah pantainya yang berpasir putih dan jauh dari pengaruh air sungai. Di tempat ini kita dapat melakukan berbagai macam kegiatan antara lain berjemur, berenang, bersampan serta menikmati panorama alam.
Untuk menuju ke pulau, kita dapat menggunakan perahu para nelayan yang biasa disewakan buat para wisatawan yang ingin menyeberang ke pulau. Tarifnya sebesar Rp.100.000 pulang-pergi.
Lokasi Sendangbiru mudah dicapai karena akses jalan raya menuju ke daerah itu sudah dibangun dengan baik. Yang harus direncanakan wisatawan adalah perhitungan waktu yang tepat karena untuk menyeberang ke pulau Sempu hanya bisa dilakukan pada pagi hari dan tidak boleh lewat pukul 16.00.
Pantai Balekambang
Tujuan wisata Bahari MGA yang lain adalah pantai Balekambang. Pantai ini paling populer di Jawa Timur dan selalu ramai dikunjungi orang pada liburan di akhir pekan. Balekambang yang merupakan pantai di selatan Pulau Jawa, berlokasi di kecamatan Bantur, kurang lebih 65 km ke arah selatan Kota Malang. Pantainya landai dan pasirnya putih kecoklatan. Dan kota Malang pantai ini dapat dicapai dalam waktu 2 jam dengan kondisi jalan yang bergelombang.
Di kawasan Balekambang terdapat 3 buah pulau kecil. Pulau-pulau ini terletak sekitar 100 m dari bibir pantai. Ketiga pulau kecil itu adalah pulau Ismoyo, pulau Anoman, dan pulau Wisanggeni.
Pulau-pulau kecil ini bisa didatangi oleh pengunjung dengan melewati jembatan coran dari semen selebar 1 m. Dari jembatan inilah pengunjung bisa dengan mudah menikmati dan menjelajahi keindahan yang ditawarkan pulau-pulau kecil itu.
Tetapi sayangnya, jembatan yang utuh cuma jembatan yang menghubungkan pantai dengan Pulau Ismoyo. Di atas pulau Ismoyo inilah dibangun sebuah pura, sangat indah dan megah, bernama Pura Luhur Amertha Jati. Pura ini dibangun oleh seniman Bali pada tahun 1985 yang diperuntukkan bagi penganut agama Hindu setempat. Jika air sedang pasang, akan terlihat pulau dengan pura indah.
Pura tersebut seakan-akan mengambang di atas air. Itulah sebabnya pantai ini kemudian diberi nama Balekambang. Di pura inilah berbagai acara upacara adat setempat digelar secara reguler yang banyak menarik minat para wisatawan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Hal ini mengingatkan kita pada Pura Tanah Lot di Pulau Bali yang sering menyelenggarakan berbagai upacara adat.
Pantai Balekambang yang landai ini dipenuhi dengan karang laut, yang membentang sepanjang 2 km dengan lebar 200 meter ke arah laut. Ketika air laut surut, karang laut tersebut tersembul di atas air laut dan disela-selanya berkeliaran berbagai jenis ikan-ikan hias kecil yang beraneka ragam warnanya.
Di pantai ini Anda dapat melakukan beragam aktivitas, mulai dari menikmati indahnya sunset, berjalan-jalan menuju ke Pura yang terdapat di atas Pulau Ismoyo sarrjpai hanya sekadar bermain-main air di pantai. Anda juga dapat membeli berbagai cenderamata di kios-kios cenderamata yang terdapat di dalam areal pantai Balekambang.
Pantai Balekambang cukup ramai di datangi wisatawan baik dari dalam negeri maupun dari mancanegara, terutama pada bulan Suro. Upacara Surohan (Suro’an) dan upacara Jalanidhi Puja adalah acara khusus di Pantai Balekambang ini. Upacara ini banyak menarik peminat wisatawan.
Sumber: Majalah ASRI
Recent Comments