BOS berdiri 1991 sebagai pusat rehabilitasi atau sekolah orangutan yang sekarat karena ulah manusia. Sebelum dikembalikan ke hutan habitat aslinya mereka akan dilatih dulu untuk mengembalikan kemampuan alaminya hidup secara wajar. Sekarang dijadikan pula sebagai tempat wisata alternatif berbasis konservasi.

Menempati areal seluas 1850 hektar, awalnya dibangun dengan pohon-pohon keras yang mudah tumbuh, kemudian dilengkapi dengan enam pulau sebagai tempat rehabilitasi orangutan. Karantina orangutan ditempatkan di salah satu pulau untuk membebaskan mereka dari sakit TBC, hepatitis, herpes dan HIV.

Berdasarkan data yang dirilis dari BOS Foundation, rata-rata per tahunnya ada 2000 orangutan yang hilang karena penyelundupan dan perdagangan ilegal. Orangutan yang berhasil diselamatkan akan menjalani empat tahapan masa rehabilitasi yaitu karantina, sosialisasi, pre-release dan release.

Penyelamatan orangutan sangat penting dilakukan karena keberadaannya menjadi sebuah indikator kualitas keanekaragaman hayati (biodiversity) hutan tropis. Sebagai tempat wisata ekologi BOS juga melakukan konservasi terhadap spesies Beruang Madu (sun-bear). Beruang madu sangat rawan terhadap tindak pembunuhan untuk diambil beberapa bagian tubuhnya. Gigi taring Beruang Madu dipercaya mempunyai kekuatan magis tertentu sehingga diperjualbelikan dengan harga tinggi.

BOS telah dilengkapi fasilitas menginap berupa lodge yang dirancang dengan konsep resort bernuansa arsitektur lokal. Terdapat 26 kamar dengan pemandangan luar yang alami. Harga kamar ditetapkan dalam dollar. Kebanyakan para turis yang menginap adalah turis asing yang ingin terlibat dalam program partisipasi wisata alam BOS.

Ada tiga jenis partisipasi yang dapat diikuti wisatawan; pengunjung umum (regular visitors), biasanya berkunjung menikmati keindahan hutan, melihat orangutan, dan tanpa terlibat program konservasi. Pengunjung program (program visitors), terlibat langsung dalam kegiatan konservasi menyiapkan dan memberi makan orangutan dan beruang madu, menanam pohon, membuat kompos dan lain-lain.

Dan partispasi ketiga Relawan (volunteers), selain waktu tinggal yang lebih lama untuk menikmati keindahan kawasan BOS, relawan dapat terlibat langsung dalam kegiatan konservasi secara menyeluruh. Jadilah pengunjung program dan relawan sebagai partisipasi kita menyelamatkan keanekaragaman hayati Indonesia yang menjadi paru-paru dunia.

Lokasi:
Daerah Samboja, 44 kilometer ke arah timur laut dari Balikpapan, Kalimantan Timur

Sumber: Majalah Travel Club