Jalan aspal menanjak dan berkelok menjadi menu awal sebelum memasuki kawasan wisata Umbul Sidomukti. Selain rumah-rumah penduduk, hijau pepohonan dan kebun serta petakan sawah menjadi teman seperjalanan, sejuk menenangkan mata.
Gerimis tipis sempat membuat saya sedikit khawatir tak bisa menikmati keindahan panorama alam kawasan wisata di lereng Gunung Ungaran ini. Beruntung gerimis tak lagi melanjutkan kisahnya. Meski awan tebal menyelimuti langit, namun sinar matahari sesekali masih mengintip. Petualangan pun dimulai.
Menghirup dalam-dalam segarnya udara pegunungan menjadi ritual pertama ketika kaki ini turun dari mobil dan menginjak tanah Desa Sidomukti. Segar terasa ketika menghirup bersih udaranya.
Sejauh mata memandang di kiri dan kanan, hanya hamparan hijau pepohonan yang terlihat menyelimuti alam. Gunung Ungaran memiliki kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Hamparan sawah berundak, hutan pinus dan bukit kembar Cimanggul mengajak mata kamera untuk terus mengabadikan keelokannya. Umbul Sidomukti resmi dibuka sebagai tempat wisata pada Agustus 2007. Berbagai fasilitas wisata telah terbangun di lahan seluas 36 hektare ini.
“Kawasan ini memiliki empat tema utama, Recreation, Education, Adventure, dan Leisure atau disingkat REAL,” kata Bambang Ari Wijanarko, Direktur Kawasan Wisata Umbul Sidomukti.
Kehidupan penduduk sekitar menjadi daya tarik lain tempat wisata ini. Mayoritas warga Desa Sidomukti bekerja sebagai petani. Selain padi, mereka juga menanam holtikultura. Bambang menjelaskan konsep education yang dikembangkan pun mengajak wisatawan mengenal lebih dekat dengan pertanian. “Kegiatan wisata edukasi berupa belajar menanam, proses pengolahan hingga proses panen,” katanya.
Perhatian saya terusik oleh dua orang ibu yang tengah asyik memanen daun bawang, masyarakat sekitar mengenal tanaman ini dengan sebutan ondang. Selain itu, Sri Miarti dan Sabela juga menanam buncis dan wortel.
Sabela menjelasakan, biasanya wisatawan membeli wortel dan buncis sebagai buah tangan. Selain segar, harganya pun relatif terjangkau. ” Wortel Rp 3.000 per kilogram, buncis Rp 4.000 perkilogram, kalau dulu kami harus jual ke pasar tapi sekarang banyak wisatawan yang beli langsung di sini,” kata Sri Miarti, berkisah.
Selesai berbincang sejenak dengan dua petani tersebut, saya lanjutkan mengunjungi arena permainan. Bentang alam pegunungan dengan lembah-lembah curam bagi sebagian orang bisa menjadi sebuah tantangan yang seru untuk di taklukkan.
Beberapa pilihan fasilitas permainan menantang alam sudah tersedia disini. Ada flying fox dengan lintasan sepanjang 110 meter diatas lembah sedalam 70 meter, dipastikan mampu memacu adrenalin. Belum cukup flying fox, bisa merasakan tantangan marine brigde, berjalan melintasi lembah sedalam 30 meter diatas jembatan jaring sepanjang 50 meter. Seru, kan?
Pilihan lain aktivitas petualangan adalah rapeling atau turun tebing setinggi 30 meter, nyali benar-benar di uji disini. Tidak kalah seru wisatwan juga bisa memilih river tracking atau susur sungai sepanjang lebih kurang dua kilo meter. Sensasi menyerukan, berjibaku menaklukkan aliran sungai berbatu. Jernih airnya sangat menyegarkan, tubuhpun seperti tak terasa lelah. Lengkapi petualangan dengan menunggang ATV menerobos kabut di lereng Gunung Ungaran.
Kawasan Wisata ini juga sudah dilengkapi fasilitas penginapan, meski jumlah kamarnya masih terbatas namun fasilitas yang ditawarkan cukup lengkap.
“Kedepan ada beberapa lokasi akan dijadikan tempat penginapan dengan konsep adventure. Desain bangunan tempat penginapan rencananya akan dibuat hotel container, jadi bangunan hotel terbuat kotak container,” kata Bambang lagi.
Setelah puas bekeliling, sebagai pelengkap, mencicipi sajian kuliner menjadi penutup perjalanan singkat ini. Saya memilih ikan mas bakar, pilihan yang tepat rupanya, rasanya tak mengecewakan, bumbunya pas di lidah, plus sambal maka semakin nikmat saja menyantapnya ditengah kesejukan udara pegununungan.
Selesai memanjakan lidah dan perut, saya pun harus segera meninggalkan wisata menakjubkan ini, kabut tipis senja hari seolah melepas kepergian saya. Sebuah pengalaman indah terukir di kabupaten Semarang. Sampai jumpa lagi Ungaran, kelak saya pasti kembali mencumbui eloknya alammu.
Berendam di Ketinggian Alam
Tak lengkap rasanya berwisata desa Sidomukti jika tidak berendam dikolam renang Umbul Sidomukti. Berada di tepi lembah ungup-ungup pada ketinggian 1.100 dpl, Kolam renang alam ini disebut sebut tertinggi se-Indonesia bahkan Asia.
Desain kolam di buat dengan konsep tradisional, bergaya minimalis sehingga menghadirkan kenyamanan. Air kolam ini berasal dari Tuk (mata air) Ngetihan yang memancar dari dalam tanah. Semburan air secara alami menyembul ke udara, setinggi 1,5 meter.
Selain menyegarkan, dari lokasi kolam ini bentang alam Gunung Ungaran terlihat jelas dikejauhan, bukit kembar nampak menghijau terbalut pepohonan.
Kawasan Wisata Umbul Sidomukti
Alamat: Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan,
Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Telp: (024) 701 286 86
Faks: (024) 701 287 87
Website: www.umbulsidomukti.com
Sumber: Majalah Travel Club
Recent Comments