Ratatotok – Sulawesi Utara memang dikenal dunia dengan pesona keindahan Pantai Bunaken yang sangat memikat hati.
Terumbu karang berwarna-warni bak pelangi membuat salah satu potensi bahari Indonesia ini menjadi surga bagi para diver (penyelam) dan pecinta snorkeling (menyelam di permukaan perairan) dari berbagai belahan bumi.
Namun, ternyata Pantai Bunaken bukan menjadi salah satu objek wisata laut kenamaan di dunia. Teluk Buyat dan kawasan laut di Ratatotok yang masuk daerah Minahassa Tenggara sedianya telah menjadi sebuah diving spot baru yang juga memiliki panorama laut yang indah dengan hamparan pasirnya yang panjang.
Memang, masih sedikit orang yang mengunjungi Teluk Buyat dan sekitarnya karena daerah penyelaman baru ini belum dipromosikan secara resmi dalam brosur-brosur wisata, apalagi tercetak dalam peta penyelaman dan situs internet. Bisa dibilang, belum banyak orang yang menyadari keindahan terumbu karang di tempat ini yang sungguh memesona.
Manajer Lingkungan PT Newmont Minahasa Raya (NMR) Jerry Kojansow menyatakan, kawasan laut di Teluk Buyat dan Ratatotok sangat berpotensi menjadi objek wisata laut yang patut diperhitungkan di Indonesia karena keindahannya yang sangat memukau.
“Panorama laut di daerah ini tak kalah menarik dengan Bunaken. Jika dikelola dengan baik, Teluk Buyat akan menjadi objek wisata yang sangat potensial,” ujarnya, saat kunjungan SH ke Teluk Buyat belum lama ini.
Berdasarkan pengamatan SH, daerah ini memang memiliki terumbu karang terbaik yang membanggakan Indonesia dan dunia. Semenanjung Totok alias Tanjung Ratatotok alias Tanjung Totok mempunyai panjang kira-kira 3,4 kilometer mengarah ke timur. Sepanjang tepian tanjung ini terdapat fringing reef dan di ujung tanjung terdapat bagian yang telah terpisah, menyerupai pulau yang disebut Pulau Putus-putus.
Sementara itu, yang memisahkan bagian ujung tanjung tersebut dinamakan Selat Besar. Di sinilah keindahan terumbu karang dibuktikan oleh SH dengan melakukan snorkeling di selat tersebut.
Selat Besar berada di Semenanjung Totok, tepatnya di bagian ujung yang memisahkan dengan Pulau Putus-putus. Topografi dasar perairan ini relatif datar, dengan kedalaman maksimal sekitar 15 meter. Selat yang memisahkan perairan Teluk Totok dengan Laut Maluku ini memiliki lebar sekitar 100 meter.
Saat melakukan snorkeling di lokasi tersebut, banyak ditemukan reef ball (terumbu karang bulat buatan) yang telah ditumbuhi karang dan alga, serta tumbuhan filter feeder yang membuat lokasi tersebut sangat elok dan menarik. Sejumlah reef ball telah menjadi habitat tetap moray eel yang berukuran besar. Selain reef ball, banyak ditemukan ikan juvenile, yakni ikan karang dari jenis puffer dan boxfish.
Hanya dengan snorkeling saja, keindahan dunia bawah laut Semenanjung Totok bisa terlihat jelas. Apalagi jika berani menembus lebih ke dalam lagi. Bagi diver, lokasi ini memiliki jarak pandang 15-20 meter, suhu 26-32 derajat Celcius, kedalaman 15 meter, dan arus dari sedang hingga kuat.
Sementara, jenisnya merupakan drift diving (mengikuti arus) yang tepat dilakukan pada pukul 07.00 pagi hingga 11.00 siang. Musim penyelaman di tempat ini sepanjang tahun dengan waktu terbaik pada bulan November hingga Mei. Untuk sampai di Semenanjung Totok tersebut, diver dapat naik perahu terlebih dahulu dari Pelabuhan Lakban.
“Terumbu karang alaminya saja sudah sangat indah. Apalagi ditambah pesona reef ball. Pemandangan bawah laut di Teluk Buyat dan Tanjung Totok memang tak kalah dibandingkan Bunaken,” kata Jerry lagi.
Jadi, bagi Anda yang hobi melakukan diving, jangan ragu-ragu lagi untuk mengadu nyali di Semenanjung Totok. Anda dijamin akan bisa melihat keindahan dunia bawah laut Sulawesi yang sangat memesona, penuh warna, serta membuat Anda takjub dengan karya besar ciptaan Tuhan. [Sinar harapan]