Anda ingin sejenak keluar dari rutinitas dengan mengambil cuti di kantor dan memutuskan berlibur, tapi bingung menentukan tujuan tempat libur? Cobalah berlibur ke Kota Bogor. Selain jaraknya yang tidak jauh dari Jakarta, sebagai tujuan berlibur, ada banyak hal yang bisa dinikmati di kota yang mendapat julukan Kota Hujan ini.

Suasana di Kebun Raya Bogor. [Foto-foto: Pembaruan/ Posman Sianturi]

Penjual Taoge Goreng, Taoge Gebro.

Apa saja yang ada di Kota Bogor yang di zaman pendudukan Belanda dulu dinamai Buitenzorg itu? Pertama yang bisa dinikmati adalah tentu saja, Kebun Raya Bogor (KRB). KRB merupakan sebuah kebun penelitian besar. Luasnya mencapai 80 hektare dan memiliki 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan.

Kalau Anda ingin menikmati suasana hening, kesejukan, dan berjalan-jalan santai di kebun besar ini, sebaiknya jangan di hari Sabtu dan Minggu. Saat akhir pekan, KRB menjadi be- gitu ramai luar biasa. Semua orang tampaknya ingin berlibur di KRB, sekadar duduk-duduk di bawah pohon rimbunnya. Karena itu, ambillah cuti. Nikmati KRB di hari kerja. Anda akan puas berjalan-jalan melihat berbagai jenis pepohonan dan mengambil foto di sana. KRB juga indah dijadikan objek foto. Batang pohon yang besar-besar dan berulir, serta hijau dan teduhnya suasana, menjadi pemandangan yang menyenangkan untuk mata. Kalau Anda beruntung, Anda bisa menyaksikan bunga bangkai yang tengah mekar. Tetapi kalau bunga besar itu tidak sedang mekar, Anda tetap bisa melihat koleksi bunga-bunga lainnya, termasuk bunga anggrek

KRB dimulai sejarahnya pada awal 1800-an ketika Gubernur Jenderal Thomas Stanford Raffles, yang mendiami Istana Bogor dan memiliki minat besar dalam botani, tertarik mengembangkan halaman Istana Bogor menjadi sebuah kebun yang cantik. Dengan bantuan para ahli botani W Kent, yang ikut membangun London’s Kew Garden, Raffles menyulap halaman istana menjadi taman bergaya Inggris klasik. Inilah awal mula KRB dalam bentuknya sekarang.

Pada mulanya kebun ini hanya akan digunakan sebagai kebun percobaan bagi tanaman perkebunan yang akan diperkenalkan ke Hindia-Belanda (kini Indonesia). Namun pada perkembangannya juga digunakan sebagai wadah penelitian ilmuwan pada zaman itu (1880 – 1905).

Pendirian KRB bisa dikatakan mengawali perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Dari sini lahir beberapa institusi ilmu pengetahuan lain, seperti Bibliotheca Bogoriensis (1842), Herbarium Bogoriense (1844), Kebun Raya Cibodas (1860), Laboratorium Treub (1884), dan Museum serta Laboratorium Zoologi (1894).

Pada tanggal 30 Mei 1868 Kebun Raya Bogor secara resmi terpisah pengurusannya dengan halaman Istana Bogor. Namun, bila Anda berjalan-jalan mengitari isi KRB, Anda tetap bisa melihat kemegahan Istana Bogor dari bangku besar di KRB yang posisinya menghadap kolam dan Istana Bogor. Sementara, Bila Anda di pagi hari berjalan kaki dari Jalan Sudirman hingga Jalan Ir H Juanda, Anda bisa melihat dan mengelus langsung rusa-rusa yang berlari-lari di halaman Istana Bogor hingga ke pinggir pagar besi. Di pinggir pagar ini, biasanya banyak anak-anak kecil yang mencoba memberi makan rusa itu dengan wortel yang juga dijajakan pedagang di depan Jalan Ir H Juanda.

Sedikit lelah mengitari halaman kebun besar itu? Mampirlah ke Kafe Dedaunan yang letaknya tak jauh dari lokasi teratai raksasa. Anda bisa bersantap makanan ala kafe di situ. Sembari menikmati hamparan rumput hijau yang mengepung kolam teratai raksasa.

Tas di Tajur: Ribuan tas dijual di factory outlet di Jalan raya Tajur.

Roti Unyil Venus. Cecep (16) tengah menata adonan roti unyil sebelum dipanggang ke dalam oven.

Penganan

Puas melihat-lihat KRB, Anda bisa menjajal koleksi beberapa factory outlet (FO) yang ada di Jalan Pajajaran Bogor yang tidak hanya mengeluarkan koleksi pakaian, tetapi juga tas dan sepatu. Di salah satu halaman FO itu, Anda juga mendapatkan beberapa penganan khas Bogor seperti roti unyil Venus dan tahu ala Bandung yang gurih lembut, yakni tahu Yun Yi.

Bila ingin mencicip penganan kecil jelang makan siang, tak jauh dari Jalan Pajajaran, Anda bisa melangkah ke Jalan Pangrangro. Di Jalan Pangrangro itu, ada Macaroni Panggang dan onbijtkoek yang kondang kelezatannya ke mana-mana. Anda bisa menyantap macaroni schotel yang rasanya gurih bertabur keju itu panas-panas. Juga cake onbijtkoek yang pas buat peneman minum teh panas. Tak jauh dari kedai Macaroni Panggang, Anda bisa menjajal Pie Apple Pie yang juga populer hingga seluruh Jabodetabek. Ada banyak pilihan kue pie di situ. Ada yang adonan dasar apple, stroberi hingga pie gurih yang isinya cincangan daging. Semuanya gurih dan lezat. Bakal memuaskan selera pencinta kue pie.

Masih ingin bersantap penganan khas Bogor? Cobalah susuri Jalan Siliwangi. Di sepanjang jalan ini, Anda akan menemui toko kue dan roti Tan Ek Tjoan dan beberapa tempat makan yang menyediakan menu Ngo Hiong goreng yang disantap dengan bumbu kacang, asinan bogor, taoge goreng, cakwe yang disantap dengan kuah dan asinan jagung yang penyajiannya berupa jagung manis yang dibakar dan disajikan dengan kuah asinan. Anda juga bisa menyambangi langsung, toko roti unyil Venus di pusatnya, di Suryakencana. Di lokasi itu, toko roti yang menyajikan roti ukuran mini dengan isian macam-macam rasa itu, bersebelahan dengan toko yang menjual asinan Gedung Dalam yang juga sangat kondang. Di lokasi yang sama, banyak terdapat pedagang kaki lima yang berjualan es cincau, es mangga, es krim durian dan lumpia ala Bogor yang isinya taoge, rebung, ayam dan disajikan dengan bumbu kacang. Hmm,… nyam,… nyam,…

Saat malam menjelang, Anda bisa memuasi perut dengan bersantap di Kafe Gumati di Jalan Paledang yang memberikan pemandangan Kota Bogor. Anda juga bisa bersantap di beberapa kafe yang sekarang bermunculan di kota itu. Kafe-kafe itu antara lain Bakul-Bakul, Obonk, dan Mangare. Anda juga bisa bersantap menu khas Jawa Barat di rumah makan Kabayan Jalan Binamarga yang menyajikan sangu tutug oncom.

Tajur

Berlibur dan menghabiskan waktu luang di Bogor, memang tak jauh dengan makanan dan kelengkapan sandang. Nyaris seperti sensasi yang kita dapatkan bila berlibur ke Bandung. Masih ingin mengeksplorasi Bogor? Anda bisa berburu barang kerajinan dan aneka tas dan sepatu di kawasan Tajur dan Katulampa.

Di kawasan Tajur, ada banyak toko yang menjual aneka bentuk tas dan sepatu yang cantik-cantik desainnya. Tak kalah dengan merek buatan luar negeri.

Konon kabarnya, sepatu dan tas yang memang dibikin di Bogor itu, modelnya mengadopsi tren tas dan sepatu yang tengah mendunia. Saat akhir pekan, Anda akan terkesima dengan banyaknya calon pembeli yang memenuhi setiap toko dan jangan heran apabila melihat pemandangan, di tangan kiri dan kanan mereka tergantung tujuh macam tas bahkan lebih.

Pilihan lainnya adalah Sumber Karya Indah (SKI) yang terletak di kawasan Katulampa Bogor. Di SKI ini, juga tersedia ratusan koleksi tas dan sepatu. Tidak hanya itu, SKI sering menjadi tujuan wajib bagi keluarga yang ingin berlibur sekaligus membeli tas dan sepatu. Sebab, di SKI ini, ada wahana bermain bagi anak-anak kecil, ada koleksi ikan besar dan juga orang utan. Belum lagi aneka penganan khas dan menu-menu menggiurkan seperti nasi liwet ala Solo, siomay, batagor, bakso, es krim, pizza dan sebagainya tersedia di situ. Hal ini menjadikan anak-anak menjadi tak bosan bila orangtua mereka asyik melihat dan memilih koleksi tas dan sepatu. Jadi? Ayo ambil cuti dan berlibur di Bogor. [Pembaruan/S Nuke Ernawati]