Menjelang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, berbagai rangkaian prosesi ritual di gelar di Keraton Kanoman Cirebon. Salah satunya adalah, ritual penyucian gamelan sekati yang merupakan peninggalan Sunan Gunung Jati.

Prosesi ini digelar di langgar Keraton Kanoman Cirebon. Perangkat gamelan beserta gong sekati, yang merupakan peninggalan Sunan Gunung Jati, dibawa satu persatu untuk dicuci.

Proses pencucian dilakukan dengan hati-hati, mengingat perangkat gamelan ini sudah berusia ratusan tahun.

Gong sekati sendiri bahkan dalam kondisi tidak utuh lagi, dan diikat dengan tali ijuk.
Usai dicuci dengan air kembang, gamelan kembali dibersihkan dengan menggunakan sabut kelapa hingga mengkilat.

Para pencuci sendiri merupakan nayagagong sekati, dan telah berpuasa seminggu sebelumnya.

Konon, gamelan ini dipakai Sunan Gunung Jati untuk menyebarkan agama Islam, di wilayah Cirebon. Gamelan dipakai sebagai penarik minat masyarakat, yang saat itu kebanyakan masih menganut agama Hindu dan animisme.

Hingga kini pun, masih banyak warga yang menganggap gamelan ini sebagai pusaka bertuah. Ratusan warga bahkan berebut air bekas cucian yang dianggap mengandung berkah, dan bisa mengobati berbagai macam penyakit.

Menurut Pemangku Rumah Tangga Keraton Kanoman, Pangeran Rochim, prosesi pencucian ini, merupakan salah satu rangkaian menjelang puncak Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Pencucian gamelan juga merupakan simbol penyucian diri, untuk menghilangkan segala kotoran dosa.

Usai dicuci, gamelan akan ditabuh sehari kemudian. Penabuhan gamelan dilakukan hingga tanggal 12 Rabiul Awal, yang merupakan puncak perayaan Maulid, yang juga hari lahir Nabi Muhammad SAW.

Sumber: Indosiar.com