Pulau RoteHobi berselancar, datanglah ke Pulau Rote di NTT! Pulau kecil ini memiliki pantai-pantai dengan ombak panjang dan menantang. Bahkan, banyak peselancar dunia yang datang untuk menjajal kehebatan ombak di pulau ini.

Pantai Bo’a di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, dikenal sebagai lokasi sempurna dan menantang untuk para peselancar. Gulungan ombaknya yang spektakuler bisa Anda temukan di pantai ini.

Selain dikenal sebagai wilayah paling selatan Indonesia, Pulau Rote juga memiliki ciri khas budidaya lontar, alat musik sasando, topi adat ti’i langga, serta wisata baharinya, terutama olahraga selancar.

Pulau ini beriklim kering dan dipengaruhi angin muson. Musim hujannya pun relatif pendek, antara 3-4 bulan. Bagian utara dan selatan berupa pantai dengan dataran rendah, sementara bagian tengah merupakan lembah dan perbukitan. Pulau ini dapat dikelilingi dalam jangka waktu yang relatif singkat.

Dari Kupang, Ibukota Nusa Tenggara Timur, Anda bisa mencapainya dengan kapal ferry Bahari Express. Di mana setiap harinya kapal ini melayani rute Kupang-Bo’a selama 1 jam 45 menit. Selanjutnya, untuk dapat menikmati indahnya ombak di Pantai Bo’a Anda dapat menempuh perjalanan selama 1,5 jam menggunakan mobil.

Sapi, kerbau, kambing, babi, ayam dan pohon-pohon kelapa akan menghiasi pemandangan traveler selama menuju Pantai Bo’a. Setelah sampai di sana Anda akan melihat pantai yang sangat jernih.

Pasti Anda tidak akan sabar untuk berenang atau berfoto-foto. Apalagi dengan latar belakang air laut yang jernih, berwarna hijau dan biru. Saya pun melakukan hal seperti itu.

Tak hanya Pantai Bo’a, di pulau ini juga ada Pantai Nemberala dengan ombaknya yang menantang. Objek wisata yang terletak di Desa Nemberala, Kecamatan Rote Barat ini adalah sebuah kawasan pantai selancar yang berada di Pulau Rote.Â

Gulungan ombak Pantai Nemberala yang menantang, menempatkan pantai tersebut sebagai salah satu arena pelaksanaan lomba selancar bertaraf internasional. Ya, lomba itu dikenal dengan ISC (International Surfing Contest) yang diselenggarakan pada tanggal 14 Oktober 2011 lalu.

Di Nemberala terdapat jalur ombak yang sedikit bergerak perlahan, yaitu di Break. Tinggi ombak di tempat ini mencapai tiga kali tinggi orang Indonesia. Lokasinya pun digemari para peselancar yang sudah mahir. Mereka biasanya datang pada bulan Juli hingga September. Bagi mereka yang gemar jalur arah putaran ke kiri, ada salah satu tempat yang ditempuh dengan mengendarai sepeda motor selama 15 menit ke Pantai Bo’a.

Tiga kilometer dari Pantai Bo’a Anda dapat melanjutkan petualangan ke Pantai Oeseli. Di sepanjang jalan menuju Oeseli itu, dijumpai banyak bukit karang yang ditumbuhi pohon kerdil, sehingga tampak seperti taman bonsai.

Hingga akhirnya Anda bisa menjumpai Pantai Oeseli yang memiliki gerbang besar dari bukit batu cadas. Bukit batu cadas itu membentuk sebuah gerbang besar untuk mengintip keindahan Pulau Rote.

Sungguh senang rasanya dapat mengunjungi pulau yang berada di wilayah paling selatan Indonesia. Bagi teman-teman yang ingin berselancar, menantang gulungan ombak yang spektakuler serta melihat pantai indah, datang ke Pulau Rote.

Dijamin, Anda pasti ketagihan untuk kembali ke Pulau Rote. Banyak traveler bilang, ini adalah pulau kecil nan eksostis dengan gelombang laut terpanjang di Indonesia.

Sumber: detikcom