Senja di Pantai Kuta

Senja di Pantai Kuta

Di jaman dahulu pantai pantai ini mempunyai sejarah hitam, karena terkenal sebagai tempat pembuangan bagi penderita penyakit lepra serta dihuni oleh para penggemar ilmu hitam.

Segera setelah Hugh Mahbett menerbitkan bukunya dengan Judul “Pujian untuk Kuta” yg menawarkan kepada masyarakat setempat untuk mempersiapkan fasilitas kepariwisataan Kuta mulai dikenal. Kini setiap keluarga memperbanyak jumlah kamarnya untuk penginapan wisatawan, demikian juga warung makan, restoran, diskotik, toko-toko dan lainnya tumbuh dengan cepatnya. Arus kunjungan wisatawan dari hari ke hari terus meningkat yang sekaligus mengundang penduduk luar daerah datang ke Bali ikut membangun fasilitas pariwisata.

pantai-kuta

Suasana Pantai Kuta

Pantai Kuta yang lebar, berpasir putih bersih merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan, sehingga ada ucapan, Datang ke Bali tanpa mengunjungi Kuta belumlah lengkap.
Di kala senja di saat Surya mulai terbenam, Kuta menyajikan pemandangan yg sangat indah dan romantis. Sambil menikmati hembusan udara sejuk menyegarkan, Kuta sering dipakai tempat berolah raga sore yang mengasyikkan. Pada tahun 1930, Kokes mempromosikan Bali sekaligus Kuta, serta memberikan inspirasi pembangunan Hotel berarsitektur Kotij (cottage).

Kini Kuta telah mampu menjadi pusat pariwisata Bali, karena telah dapat menyediakan fasilitas lengkap sesuai kebutuhan wisatawan seperti berbagai penginapan dan hotel, pusat-pusat perbelanjaan, tempat rekreasi, kehidupan malam begitu semarak, sarana dan fasilitas olahraga seperti Bungy jumping, water boom dan lain sebagainya.