SEBAGIAN dari Anda mungkin pernah mendengar Museum Taman Prasasti. Museum yang merupakan bekas pemakaman Belanda ini juga kerap digunakan sebagai lokasi pemotretan. Ini dikarenakan ada berbagai koleksi prasasti, nisan, makam, dan patung sebanyak 1.372 yang terbuat dari bahan batu dan perunggu.

Museum Taman Prasasti pada awalnya adalah pemakaman umum yang dididirikan pada akhir pemerintahan VOC tahun 1795 dengan nama Pemakaman Kerkhoof Laan. Kerkhoof Laan dimaksudkan sebagai pengganti kuburan di samping Gereja Nieuw Hollandsche Kerk (sekarang menjadi Museum Wayang ) dan Gereja Portugeesche Buitenkerk (sekarang Gereja Sion) yang saat itu sudah penuh terisi makam.

Dikatakan, Museum Taman Prasasti adalah satu-satunya museum dengan konsep outdoor karena hampir seluruh prasastinya tidak terlindung dari pengaruh cuaca.

Memasuki Museum Taman Prasasti, Anda akan disambut oleh taman yang bersih dengan pohon tinggi yang rindang. Tidak terasa keangkeran dari bekas lokasi pemakaman umum di sini malahan Anda akan melihat berbagai prasasti serta patung dengan gaya arsitektur Belanda yang unik.

Salah satu patung yang terlihat menarik ialah patung batu marmer Gadis Berduka yang menggambarkan seorang gadis sedang menangis dengan duka yang mendalam di wajahnya. Ada pula patung malaikat yang sedang berdoa.

Bukan itu saja, di tengah Museum Taman Prasasti juga terdapat bangunan berbentuk seperti Gereja Katedral yang terbuat dari bahan perunggu berwarna kehijauan. Selain peninggalan prasasti, terdapat pula kereta kuda pengangkut peti jenazah yang digunakan sejak 1825. Ada pula peti jenazah Presiden RI pertama Ir. Soekarno dan Wapres RI pertama Mohammad Hatta serta miniatur makam khas dari 33 provinsi di Indonesia.

Bagi penggemar fotografi, Museum Taman Prasasti menjadi surga di tengah hutan beton untuk menyalurkan bakat dan kreativitas seni fotografi. Bahkan, pembuatan beberapa video klip musik dibuat di museum ini dengan memanfaatkan nilai artistik tempat tersebut.

Belum pernah berkunjung, objek wisata Museum Taman Prasasti bisa Anda temukan di Jalan Tanah Abang 1/1 Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir Jakarta Pusat.

Harga tiket masuknya relatif murah yaitu Rp2.000 untuk dewasa, Rp1.000 untuk mahasiswa, dan Rp600 untuk anak-anak/pelajar. Waktu beroperasi museum ini pukul 09.00-15.00 WIB pada hari Selasa-Minggu, sedangkan Senin dan hari libur tutup. (wisatamelayu/*/X-13)