masjid-raya-amuntaiTujuan saya di Kota Amuntai berikutnya mengunjungi Masjid Raya Amuntai. Ketika pertama kali melihatnya, kesan unik tertanam dibenak. Masjid megah berpintu gerbang tinggi ini didominasi warna cokelat. Beda dengan kebanyakan masjid pada umumnya yang bercat putih.

Keunikan lainnya, terlihat dari atap masjid ini yang menggunakan atap rumah adat Kalimantan Selatan. Masjid ini dikeililingi taman yang luas dan hijau. Kondisi itu membuatnya semakin enak dipandang mata. Tak berlebihan, kalau masjid ini menjadi kebanggaan warga Kota Amuntai.

Senja mulai menghampiri kami, warna langit pun perlahan mulai berubah menjadi oranye keemasan. Suasana mulai terlihat tenang, karena banyak masyarakat yang segera ingin sampai di rumah. Satu persatu lampu kota mulai dinyalakan, dan terlihat bagaimana suasana Kota Amuntai pada malam hari. Memang sangat indah, karena penataan lampu warna-warni yang sedemikian rupa membuatnya menjadi ceria.

Obyek berikutnya yang kami kunjungi di Kota Amuntai adalah Candi Agung Amuntai yang menjadi salah satu obyek wisata paling favorit bagi masyarakat Amuntai. Obyek ini terletak di Desa Sungai Malang, Kecamatan Amuntai Tengah.

candi-agung-amuntaiCandi Agung Amuntai merupakan peninggalan Kerajaan Negaradipa yang dibangun oleh Empu Jatmika abad ke XIV Masehi. Dari kerajaan ini akhirnya melahirkan Kerajaan Daha di Negara dan Kerajaan Banjarmasin. Menurut cerita, Kerajaan Hindu Negaradipa berdiri tahun 1438 di persimpangan tiga aliran Sungai, Tabalong, Balangan, dan Negara. Cikal bakal Kerajaan Banjar itu diperintah oleh Pangeran Surianata dan Putri Junjung Buih dengan kepala pemerintahan Patih Lambung Mangkurat. Negaradipa kemudian berkembang menjadi Kota Amuntai.

Candi Agung diperkirakan telah berusia 740 tahun. Bahan material Candi Agung ini didominasi oleh batu dan kayu. Kondisinya masih sangat kokoh. Di candi ini juga ditemukan beberapa benda peninggalan sejarah yang usianya kira-kira sekitar 200 tahun SM. Batu yang digunakan untuk mendirikan candi ini pun masih terdapat disana. Batunya sekilas mirip sekali dengan batu bata merah. Namun bila disentuh terdapat perbedaannya, lebih berat dan lebih kuat dari bata merah biasa.

Banyak pengunjung yang datang ke Candi Agung Amuntai untuk sekadar berekreasi. Banyak pula yang bertujuan ziarah. Maklum di areal candi ini terdapat makam kuno. Kalau anda ke Kota Amuntai, luangkan waktu untuk melihat candi ini. Meski berbeda dengan candi yang ada di Jawa, namun keberadaannya jelas memberikan wawasan baru bagi anda.

Nah, kalau anda punya waktu liburan lebih, datang saja ke Kota Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara. Pasti anda bakal menemukan obyek-obyek wisata menarik. Selamat berlibur.

Tips perjalanan

Amuntai, ibukota Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), berada di Provinsi Kalimantan Selatan. Tak sulit menjangkaunya. Dari berbagai kota di Indonesia bisa naik pesawat terbang menuju Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin.

Kemudian kita bisa mencarter mobil travel. Biar lebih mudah, sebaiknya dipandu oleh pemandu wisata setempat yang memahami seluk-beluk Kota Amuntal agar perjalanan wisata di kota bermonumen Bebek Alabio ini berlanjalan lancar.

Suhu udara di Amuntai cukup panas. Tak perlu membawa sweater atau jaket tebal. Cukup kaos katun yang mudah menyerap keringat dan penutup kepala agar tidak pusing karena kepanasan.

Sumber: Majalah Travel Club