lava-merapiYOGYAKARTA — Setelah mengalami kerusakan parah akibat erupsi Gunung Merapi 2006, objek wisata alam Kaliadem dan Kalikuning di lereng Gunung Merapi mulai diminati wisatawan terutama sejak dipromosikan sebagai objek wisata “Lava Tour Merapi”.

“Selepas bencana erupsi Gunung Merapi yang terjadi 2006 lalu, objek wisata alam Kaliadem dan Kalikuning semakin diminati wisatawan khususnya yang ingin melihat sisa lahar yang menerjang kawasan tersebut,” kata Ketua Paguyuban Pondok Wisata Kaliadem-Kalikuning, Bejo Mulyo, Jumat.

Menurut dia, masyarakat di wilayah Kaliadem dan Kalikuning kembali bergairah menekuni sektor pariwisata, apalagi setelah kawasan ini pulih kembali setelah mengalami kerusakan parah. “Sejak dicanangkan sebagai objek wisata ‘Lava Tour Merapi’ atau wisata erupsi Gunung Merapi, semakin banyak wisatawan yang datang untuk melihat secara langsung kondisi setelah erupsi yang ternyata tidak kalah menariknya dibandingkan kondisi semula,” katanya.

Ia mengatakan, wisatawan yang datang ke wilayah Kaliadem tidak hanya sekedar melihat pemandangan alam yang menakjubkan, tetapi banyak dari mereka yang melakukan kegiatan berkemah dan penelitian. “Karena semakin banyak wisatawan nusantara dan mancanegara yang berkunjung ke objek wisata Kaliadem dan Kalikuning, kami juga terus berbenah bersama para pengelola pondok wisata untuk meningkatkan kualitas pelayanan,” katanya.

Bejo mengatakan untuk semakin memperkenalkan kawasan wisata ini diharapkan pemerintah daerah meningkatkan promosi sehingga tidak tertinggal dari daerah wisata lainnya.

“Meskipun wisatawan saat ini mulai ramai, namun kami tetap mengharap pemerintah daerah gencar melakukan promosi karena semakin banyak wisatawan yang datang akan semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pemasaran Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmala Dewi mengharapkan masyarakat Kaliadem-Kalikuning dan sekitarnya tetap mempertahankan keaslian wilayahnya. “Objek wisata yang ada di Kaliadem dan Kalikuning ini memiliki kekhasan dan keunikan tersendiri dibandingkan dengan objek wisata lainnya, sehingga harus dipertahankan sebagai daya tarik kunjungan wisatawan,” katanya.

Ia mengatakan, komunitas pariwisata Kaliadem dan Kalikuning diharapkan turut mengamati segmentasi dan karakteristik konsumen atau wisatawan. “Berdasarkan pengamatan tersebut akan dievaluasi arah pengembangan dan perencanaan pembangunan sarana dan prasarana yang dibutuhkan,” katanya. ant/is [republika.co.id]