Mendengar nama Karimun Jawa tentu tak bisa dilepaskan dari keindahan bentang alam kepulauan dengan taman bawah lautnya. Tak salah lagi, Karimun Jawa memang salah satu surga wisata bahari di Jawa Tengah.

Luas wilayah teritorial kawasan ini adalah 107.225 hektare (ha), sebagian besar berupa lautan (100.105 ha), sisanya seluas 7.120 ha adalah daratan. Dengan kondisi ini tentunya sektor bahari menjadi kekuatan bagi pariwisata Karimun Jawa. Namun demikian bukan berarti kepulauan yang masuk dalam kabupaten Jepara ini tak memiliki daya tarik wisata selain bahari.

Karimun Jawa dihuni penduduk dari berbagai suku, ada tiga suku mayoritas yang mendiami kawasan ini yakni Jawa, Bugis, dan Madura. Masyarakat Jawa kebanyakan berprofesi sebagai petani, ada pula yang menekuni industri rumah tangga, seperti membuat minyak kelapa dan batu bata merah. Sementara, suku Bugis dan Madura banyak yang memilih profesi sebagai nelayan.

Menyaksikan keragaman penduduk Karimun Jawa dengan budayanya masing-masing sebuah pilihan yang cukup menarik. Berbagai atraksi seni dan budaya seperti reog (kuda lumping), gamelan Jawa, rebana, dan pencak silat, masih rutin ditampilkan. Selain itu, kegiatan masyarakat setempat, seperti pelepasan penyu, upacara pelepasan perahu, dan khoul sunan Nyamplungan (peringatan satu Suro) juga menjadi agenda yang rutin digelar.

Lazimnya ketika berwisata bahari maka cenderamata yang dibawa adalah produk dengan bahan yang diambil dari laut. Di Karimun Jawa aturan tersebut tidak berlaku, banyak pilihan kerajinan sebagai buah tangan salah satunya adalah kerajinan yang terbuat dari kayu langka seperti kayu Setigi, kayu Dewadaru, dan kayu Kalimasada.

Rute Panduan dan Fasilitas

Kepulauan Karimun Jawa masuk dalam kabupaten Jepara, letaknya sekitar 45 mil arah barat laut kota Jepara. Kepulauan Karimun Jawa bisa dicapai melalui Jepara, penyeberangan dari Pelabuhan Kartini dengan menggunakan kapal motor. Atau bisa dicapai melalui Semarang namun jalur ini memakan waktu lebih lama.

Sumber: Majalah Travel Club