Menikmati pantai di Yogyakarta? Barangkali, sebagian besar orang akan menyebut Pantai Parangtritis menjadi tujuan. Sebenarnya tak hanya di Parangtritis wisatawan bisa menikmati deburan ombak dan keindahan alam pantai. Ada banyak pantai di Yogyakarta dengan panorama yang mengagumkan.

Coba saja menjelajah ke Kabupaten Gunungkidul, masih di Provinsi DI Yogyakarta, dengan garis pantai mencapai 97,76 km, kabupaten ini memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi tujuan wisata pantai. Setidaknya terdapat 46 lokasi pantai menawan di kabupaten ini. Beberapa tempat memang sudah cukup dikenal dan selalu menjadi lokasi favorit pelesiran wisatawan, baik lokal maupun pelancong mancanegara. Sebut saja Pantai Baron, Sundak, Kukup, atau Wediombo.

Di sekitar Pantai Wediombo, terdapat beberapa pantai lain yang lokasinya berdekatan dan tentunya memiliki keindahan yang tak kalah menakjubkan. Kelebihan lain adalah kondisi alamnya masih relatif terjaga. Cocok bagi penggemar aktivitas di alam terbuka, bersepeda atau sekadar berjalan-jalan menyusuri sepanjang pasir bibir pantai. Seperti yang tersaji di Pantai Jungwok, dari Wediombo untuk mencapai pantai ini cukup dengan berjalan kaki ke arah Timur.

Pemandangan birunya laut nampak dari ketinggian tebing bakal jadi teman seperjalanan. Bagi penggemar wisata memancing, Pantai Jungwok wajib disinggahi. Banyak wisatawan dari Yogyakarta dan Wonogiri sengaja datang melampiaskan hobi memancing mereka disini.

Masih dikawasan Wediombo, terdapat pantai yang dikelilingi dua bukit di kanan-kirinya, dengan pasir putihnya, Pantai Pulutan seakan mengajak pengunjung untuk berleyeh-leyeh. Pulutan pun salah satu tempat tujuan para pemancing, berbagai jenis ikan hias banyak terdapat di sini.

Jangan lupa, kunjungi pula Pantai Watu Lumbung, terletak di sebelah barat Wediombo, pantai ini berupa tanjung dengan tebing curam. Keindahan Watulembung sering disejajarkan dengan Tanah Lot di Bali.

Pemandangan tak kalah indah ditawarkan Pantai Sedahan, selain cantik, kawasan sekitarnya masih alami. Dengan kondisi pantainya yang cukup luas, Sedahan cocok untuk wisata keluarga. Sedahan pun dikenal sebagai tempat mendaratnya penyu untuk bertelur. Menarik karena beberapa jenis penyu langka masih hidup di sini.

Bagi yang gemar olahraga panjat tebing, silakan mengunjungi Pantai Siung. berada di Desa Purwodadi Kecamatan Tepus, Siung memiliki keindahan dengan bukit-bukit curam mengelilingi pantai, kondisi alam yang sangat ideal untuk olahraga panjat tebing. Ada sekitar 250 jalur pemanjatan,Pantai Siung pun menjadi surga bagi climbers. Pantai Siung pernah menjadi tuan rumah Asian Climbing Gathering yang diikuti 80 peserta dari 15 negara.

Tradisi dan Upacara Agama

Seperti juga masyarakat Yogyakarta pada umumnya, penduduk di Kabupaten Gunungkidul juga memiliki kebiasaan dan adat istiadat yang menarik. Beberapa ritual tahunan rutin digelar masyarakat Gunungkidul. Kearifan lokal yang mencerminkan kebersahajaan, menjaga harmonisasi kehidupan manusia, alam dan penguasa kehidupan.

Upacara Sedekah Laut
Upacara tahunan ini diselenggarakan setiap memasuki tahun baru jawa tepatnya setiap malam 1 Suro. Sedekah laut dilaksanakan sekitar jam 12.30, lokasi pelaksanaan ritual terdapat di tiga lokasi yakni Pantai Sadeng, Sundak dan Baron.

Masyarakat membawa sesaji dan gunungan yang dikendurikan bersama di tepi pantai. Kemudian sesaji dan gunungan dilarung dilaut yang diiringi dengan atraksi kesenian. Upacara ini bertujuan untuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan serta mohon keselamatan, perlindungan dan ketentraman.

Upacara Melasti
Upacara ini dilaksanakan sekali dalam setahun sebagai penyucian diri agar Sang Hyang Widhi memberi kekuatan lahir dan batin kepada seluruh umat Hindu dalam melaksanakan tapa brata atau menahan nafsu.

Melasti merupakan rangkaian ritual menjelang perayaan Hari Raya Nyepi. Di Gunungkidul, ritual ini biasanya dilaksanakan di Pantai Ngobaran. Kawasan Pantai ini dipercaya pernah dijadikan lokasi Prabu Brawijaya V bertapa brata untuk mencapai moksa (kesempurnaan hidup).

Tradisi Ngalangi
Tradisi ngalangi yaitu upacara prosesi menangkap ikan bersama, tradisi ini biasa dilakukan masyarakt di Pantai Wediombo. Proses menangkap ikan masal ini cukup unik, alat yang digunakan adalah jala tradisional dengan cara menggunakan gawar jala yang terbuat dari akar pohon wawar jaring dipancangkan dari bukit Kedungdowok dan dihalau bersama-sama ke laut oleh masyarakat setempat.

Menyusuri Jejak Brawijaya V di Pantai Ngobaran

Pantai Ngobaran tak hanya menawarkan keindahan alam, banyak keunikan dan cerita menarik tentang kawasan ini. Nama Ngobaran sendiri diambil dari kata kobong atau kobaran, yang berarti terbakar atau membakar diri.

Konon menurut kepercayaan masyarakat setempat, Prabu Brawijaya V, keturunan terakhir Kerajaan Majapahit (1464-1478 M) ini melarikan diri lantaran menolak bertempur dengan putranya sendiri (Raden Fatah) yang ingin ia masuk ke dalam ajaran Islam.

Brawijaya V kemudian berkelana daerah pedalaman dan pesisir hingga akhirnya sampai di kawasan Ngobaran, disini Brawijaya menemukan jalan buntu. Akhirnya Brawijaya V memutuskan untuk membakar diri.

Keunikan lain kawasan pantai ini adalah terdapat tempat-tempat peribadatan berbagai agama yang berdiri berdampingan, termasuk tempat ibadah aliran kepercayaan, diantaranya Kejawen atau kejawan. Menarik bukan?

Sumber: Majalah Travel Club