Wana Wisata Curug Cilember merupakan panorama bukit dengan hamparan pinus merkusi di mana terdapat sumber mata air dan air terjun. Lokasinya tak jauh dari Jakarta; berada disebelah kiri jalan jalur Ciawi – Puncak, tepatnya di Cisarua ± 15 Km dari pintu tol Gadog (Jagorawi). Berada di kawasan hutan lindung Bogor – Puncak – Cianjur (Bopunjur) di ketinggian ± 800 mdpl. Untuk mencapai Curug Cilember dari pinggir jalan raya Ciawi-Puncak, tidak terlihat ada plang jalan yg cukup jelas, jadi harus rajin bertanya ke stan ojek dimulut jalan. Jalan masuknya cukup sempit, melewati perumahan yg cukup rapat, berbelok-belok. Kalau Anda membawa kendaraan yg cukup besar, seolah-olah kita hampir menabrak atap rumah orang.
Sepanjang jalan, hati terus bertanya-tanya, apa benar ada air terjun di belakang rumah. Setelah melalui jalan aspal mulus berliku2, sesekali terpaksa mundur maju saat berpapasan dgn kendaraan lawan arah, pada tanjakan terakhir yg cukup tinggi, di sebuah bukit yg masih dijaga Perhutani, dibelakang sekumpulan villa2 dgn halamannya yg luas, terdapatlah sebuah bukit yg berbeda dari sekitarnya. Bukit tsb. terlihat mencolok diantara bukit2 lain yg penuh dgn lading-ladang penduduk. Menemukan kehijauan disini, seperti menemukan oase ditengah gurun yg terdiri kampung, vila dan kebun jagung. Sepintas hanya satu punggungan bukit saja yg masih terlihat hijau dgn tanaman pinus berdiameter cukup besar. Bukit itu bernama Hambalang.
Tetapi, setelah memasuki gerbangnya, pemandangan berubah drastis. Sekarang kita memasuki lokasinya yg asri dan tenang. Gemericik air terdengar dari sebuah pancuran bambu yg mengangguk2 krn kosong lalu teris air dan seterusnya. Air jernih mengalir disela2 batuan dan tanam2an yg berasal dari sebuah mata air diatas; sebuah tempat yg kita akan tuju. Jembatan gantung, taman kupu2, taman air, taman anggrek, menambahkan suasana rileks yg biasanya kita dapatkan saat frekwensi kita beresonansi dgn alam; sebuah harmoni yg kita sedang cari.
Plang nama didepan pintu gerbang bertuliskan kerjasama perhutani dgn desa Jogjogan. Mungkin ini adalah salah satu contoh baik, bahwa desa ikut menikmati kehadiran wisatawan dgn ikut mengelola perparkiran, kebersihan, keamanan dan bentuk pengelolaan lain. Mereka juga ikut menanam modal, warung, villa, toilet dan persewaan tenda beserta perlengkapannya.
Tempat ini strategis, lengkap dan cukup asri utk acara reuni keluarga besar, liburan bersama2 anak2, maupun liburan teman2 sekolah. Melakukan kegiatan di alam dan bermalam disini cukup menyenangkan. Tak usah khawatir, disini terdapat beberapa villa mungil yg suasanya menyatu dengan alam, musholla, toilet dan kamar mandi bersih. Jadi kalau kita tidak dpt sepenuhnya meninggalkan cara hidup kota atau kalau kita membawa anggota2 keluarga senior atau balita, rasanya tempat ini cukup memadai jika dibandingkan dgn Taman Safari umpamanya, yg tak jauh dari sana, yg juga menawarkan hal serupa, tetapi lebih komersial.
Wanawisata Curug Cilember adalah tempat yg baik buat anak-anak utk mulai berkenalan dgn alam, belajar hidup mandiri, belajar memasak sambil bermain, mengagumi keindahan. Dan yang paling dianggap penting buat sebagian orang kota, adalah lokasinya yg tak lebih satu jam berkendaraan dari Jakarta.
Anda juga tak perlu membawa perlengkapan apa-apa, karena tenda dan alat-alat masak pun bisa disewa. Keamanan yg biasanya selalu dikhawatirkan utk sebuah camping keluarga, tak perlu ada, krn lokasi camping ground dijaga 24 jam oleh hansip dari penduduk kampung sekitar yg memahami arti pentingnya keamanan kenyamanan anda disitu.
Tujuan utama ke Curug Cilember adalah mengunjungi tujuh Curug yg bertingkat-tingkat. Umumnya wisatawan keluarga menikmati curug ke tujuh; sebuah curug terdekat, yg hanya beberapa ratus meter dari pintu gerbang. Sedangkan wisatawan minat khusus (petualangan) bisa terus menuju ke enam curug lainnya diatas.
Ada jalan setapak dari batu menuju ke curug 5 dan curug 6, Jalan ini dipakai utk keperluan penduduk desa menyadap getah pinus. Curug paling atas (Curug dua) ditempuh dgn berjalan kaki paling tidak 1~2 jam. Sedangkan curug satu terletak lebih keatas lagi, dua jam dari Curug kedua. Konon sedikit orang saja yg kesana, kn jalannya sulit dan penduduk sekitar menyebut sebagai wilayah tak bertuan. Entah benar atau tidak, kalau anda petualang sejati, mitos itu menantang utk dibuktikan kebenarannya.
Jika berminat kesini, datanglah pagi-pagi sebelum terlalu banyak papasan dgn kendaraan2 lain di jalan masuk desa. Hari Sabtu dan Minggu adalah hari paling ramai dan seringkali perlu booking untuk dapat menggunakan camping ground di akhir pekan krn Curug Cilember adalah salah satu tempat favorit utk camping di selatan Jakarta.
Recent Comments