JAMBI–Tahukah Anda, dimana persinggahan migrasi burung-burung asal Australia yang “menepi” saat musim dingin tiba? Ternyata, kawanan ribuan burung itu mencari persinggahan sementara yang hangat di Jambi. Tepatnya, di Taman Nasional Berbak.
“Lokasinya memang sangat tepat bagi ekosistem burung migran. Setiap tahun Taman Nasional Berbak (TNB) selalu dikunjungi ribuan burung migran dari kawasan Asia dan Australia,” ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, Eddy Kadir, di Muarasabak, ibu kota Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Kamis.
Meski begitu, Eddy mengaku meski TNB memiliki ekosistem flora dan fauna yang kaya, hingga kini masih banyak masyarakat yang belum tahu. Menurut Eddy, Taman TNB merupakan kawasan pelestarian alam untuk konservasi hutan rawa terluas di Asia Tenggara. Kawasan tersebut dinyatakan masih bersih dan perawan belum terjamah oleh eksploitasi manusia.
Keunikannya, yakni berupa gabungan yang menarik antara hutan rawa gambut dan hutan rawa air tawar yang terbentang luas di pesisir timur Sumatera.
TNB mempunyai luas sekitar 162.700 hektar terdapat didalamnya berbagai jenis tumbuhan diantaranya meranti (Shorea sp), dan berbagai jenis tumbuhan palem. TNB merupakan satu-satunya kawasan yang memiliki paling banyak jenis palem tanaman hias di Indonesia.
Jenis palem tanaman hias yang tergolong langka antara lain jenis daun payung (Johanesteijmannia altifrons) serta jenis yang baru ditemukan yaitu Lepidonia kingii (Lorantaceae) dengan ciri khasnya berbunga besar dengan warna merah/ungu.
Untuk menuju ke lokasi TNB terlebih dahulu harus menelusuri sungai Air Hitam Dalam. Dinamakan Air Hitam Dalam karena warna airnya hitam seperti kopi. Pada waktu air laut surut, kotoran satwa dan daun hutan terbawa air sungai tersebut menuju Sungai Batanghari sehingga airnya berubah menjadi hitam pekat.
Dari Kota Jambi diperlukan waktu selama kurang lebih 15 jam dengan menggunakan speed boat. Rute perjalanan menuju TNB juga akan menjadi pengalaman menarik. Sebab, tidak hanya melewati jalur sungai, perjalanan juga melalui jalur laut yakni laut China Selatan.
Sumber: REPUBLIKA.CO.ID
Recent Comments