MUNGKIN Anda lebih mengenal lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur daripada Bledug Kuwu di Desa Kuwu, Jawa Tengah. Kawah lumpur (mud volcanoes) ini sebenarnya sudah ada jauh sebelum zaman Kerajaan Mataram Kuno (732M-92 8M).

Bledug Kuwu merupakan salah satu objek wisata andalan di Kabupaten Grobogan yang memiliki sumber api abadi Mrapen dan Waduk Kedungombo. Secara etimologi, nama bledug kuwu berasal dari bahasa Jawa, yang berarti ledakan yang berhamburan.

Menurut cerita yang beredar di masyarakat, Bledug Kuwu terjadi karena adanya lubang (jalan pulang Joko Linglung dari Laut Selatan menuju Kerajaan Medang Kamulan) yang menghubungkan tempat itu dengan Laut Selatan.

Konon, Joko Linglung mampu membuat lubang itu saat ia menjelma sebagai ular naga yang merupakan syarat agar dia diakui sebagai anak Aji Saka, penguasa Kerajaan Medang Kamulan.

Anda akan disuguhi pemandangan alam yang sangat indah, saat melakukan perjalanan ke Bledug Kuwu. Hamparan sawah hijau, kawasan hutan yang cukup lebat dan area perbukitan menjadi bagian yang tidak membosankan.

Begitu sampai, setiap pengunjung akan dikejutkan fenomena alam yang mengagumkan. Ada letupan-letupan lumpur seperti suara meriam yang keluar sekitar 2 sampai 3 menit di area seukuran diameter 650 meter. Bahkan, tingginya bisa seukuran rumah penduduk.

Dari Terminal Bus Semarang, Anda dapat menggunakan bus jurusan Semarang-Purwodadi. Lalu dari Terminal Bus Purwodadi, dilanjutkan lagi dengan minibus jurusan Porwodadi-Kuwu.

Fasilitas lain di sekitar kawah adalah rumah makan, rumah penginapan, warung telekomunikasi (Wartel), dan warung atau toko-toko penjual garam lokal yang sudah terkenal. (wisatamelayu.com/*/X-13)